Semarang, 25 April 2025 — Pada hari Jumat, tanggal 25 April 2025, Program Studi Bioteknologi Universitas Diponegoro menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat bertempat di MTs Husnul Khatimah 02, Rowosari, Tembalang, Semarang. Kegiatan ini diketuai oleh Ditta Putri Kumalasari, M.Si., dan melibatkan sejumlah anggota tim, termasuk Dr. rer.nat Anto Budiharjo, S.Si., M.Biotech., Dr. Nurhayati, M.Si., Arina Amalia Putri, S.Si., M.Si., dan Siti Roswiyah Yulyani, S.Si., M.Biotech, serta mahasiswa Bioteknologi UNDIP. Peserta pelatihan terdiri dari siswa-siswi MTs Husnul Khatimah 02 dan guru pendamping mata pelajaran IPA.

Dalam kegiatan tersebut, dilakukan pemaparan materi tentang pengenalan program studi Bioteknologi, prospek kerja, dan motivasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas oleh Arina Amalia Putri, S.Si., M.Si. dan Siti Roswiyah Yulyani S.Si., M.Biotech. Pemaparan materi kemudian dilanjutkan oleh Dr. Nurhayati, M.Si. mengenai yoghurt sebagai salah satu produk pangan fungsional hasil fermentasi yang memiliki manfaat luas bagi kesehatan, terutama untuk mendukung sistem pencernaan. Dengan memanfaatkan bakteri baik seperti Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, pembuatan yoghurt menjadi contoh nyata penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari. “Sains bukan cuma soal hafalan, tapi bagaimana kita bisa mengolah sesuatu yang ada di sekitar kita menjadi lebih bernilai,” ujar beliau

Kegiatan ini bertujuan mengenalkan bioteknologi kepada siswa-siswi setingkat SMP/MTs dengan metode praktik langsung yang aplikatif. Para peserta mendapatkan kesempatan untuk secara langsung membuat yoghurt dari susu segar, mulai dari tahap pemanasan, inokulasi bakteri starter, proses fermentasi, hingga evaluasi mutu akhir. Alat yang digunakan adalah peralatan sederhana seperti panci, termometer, dan pH meter, yang bisa diaplikasikan kembali di sekolah atau rumah.
Dalam sesi evaluasi, para siswa terlihat antusias mencicipi hasil yoghurt buatan sendiri yang memiliki rasa segar dan sedikit asam. Beberapa di antara mereka bahkan mengemukakan ide untuk menjual produk ini sebagai peluang usaha di lingkungan rumah.
Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih 3 jam ini tidak hanya memberikan pengalaman laboratorium kepada siswa, namun juga membekali mereka wawasan tentang peluang ekonomi dari produk fermentasi. Kegiatan ditutup dengan diskusi bersama guru untuk mendorong integrasi praktik bioteknologi ke dalam pembelajaran IPA secara rutin di MTs.
(Komunikasi Publik / FSM / Nurina)
